Apa yang anda cari ?

konten dari Teknologi, Marketing, Adsense, Tips, Blogger, Keuangan, Jomblo dan lainnya
Ternyata, Sukses diawali dengan Huruf "S"

MOTIVASI

Andrie Wongso
Menggapai Sukses Sejati

Mungkin Anda dan saya sering menyaksikan betapa kesuksesan, puncak keberhasilan, atau tercapainya cita-cita, terkadang justru memunculkan semacam krisis eksistensi. Keberhasilan-keberhasilan memang bisa membawa seseorang ke posisi puncak dan bergelimang popularitas. Namun, tak jarang justru pada saat berada di puncak kesuksesan karir itulah seseorang mulai mempertanyakan apa sesungguhnya tujuan hidupnya yang sejati.

Memang, kesuksesan harus ditapaki dengan perjuangan, pengorbanan, konsistensi, dan kerja keras. Semua orang ingin berhasil dan tidak ada sukses yang gratis. Banyak orang salah menafsirkan dan menganggap bahwa kesuksesan tidak memiliki ekses negatif sama sekali. Ini salah! Sukses pasti memiliki ekses negatif jika diraih dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusian. Misalnya, sukses diraih dengan mengorbankan orang lain atau mengingkari keyakinan kita yang paling dalam. Tetapi ingat, sukses yang diraih dengan cara-cara yang benar sekalipun bisa mendatangkan akibat-akibat negatif.

Popularitas para pesohor misalnya, selain mendatangkan kekayaan, nama besar, pemujaan, bahkan fanatisme, ternyata juga bisa mendatangkan gangguan-gangguan psikologis. Misalnya: kesepian, keterasingan, stres, depresi, neurotik, megalomania, dan ujung-ujungnya lari ke perilaku abnormal atau narkotika. Kita pasti ingat apa penyebab kematian para pesohor seperti Elvis Presley, Marlyn Monroe, John Lenon, dan Bruce Lee. Sukses spektakuler mereka ternyata diikuti pula dengan tekanan-tekanan mental yang ternyata tidak berhasil mereka kuasai. Akhirnya, sukses itu menjadi bumerang dan menghancurkan hidup mereka sendiri.

Sukses itu tidak identik dengan tercapainya semua keinginan material, berlimpahnya harta kekayaan, popularitas atau nama besar. Apa artinya sukses jika itu diraih dengan mengorbankan harga diri, mengorbankan nilai dan keyakinan yang paling dalam, mengorbankan keluarga, saudara, sahabat, atau teman-teman sendiri.

Sukses sejati adalah sukses yang membuat kita merasa bersyukur telah menjadi manusia yang seutuhnya. Sukses yang membuat kita tergerak untuk menularkan dan membantu orang lain mencapai kesuksesannya. Sukses yang membawa manfaat dan kebahagiaan bagi banyak orang. Jika saat ini kita sedang berjuang menggapai sukses, jangan pernah lupa meletakkan tujuan kemanfaatan bagi sesama itu, ke dalam fondasi rancang bangun perjuangan kita. Maka, sukses sejati pasti kita raih!

Demikian dari saya Andrie Wongso
Action & wisdom Motivation Trining
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!

Andrie Wongso
Perang dengan Kemiskinan Mental

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa . Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa, dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja keras membangkitkan kembali? Para pemimpin? Atau "mereka" di luar sana ? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri?

Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi "di luar sana ", melainkan perang terjadi "di dalam diri kita". Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.

Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan negatif, yang sifatnya sangat menghambat kemajuan. Contohnya; malas, pesimistik, prasangka buruk, suka menyalahkan pihak lain, dan iri pada keberhasilan orang lain. Mental miskin juga ditunjukkan dari perilaku yang tidak disiplin, tidak punya kepercayaan diri, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak mau belajar, tidak mau memperbaiki diri, dan tidak punya visi ke depan. Inilah peperangan yang harus kita menangkan saat ini.

Bayangkan! Seandainya setiap dari kita, mulai saat ini, detik ini juga, satu demi satu tergerak untuk mengalahkan mental miskin. Berjuang memenangkan medan pertempuran menuju kepada kekayaan mental. Yaitu mental yang penuh rasa tanggung jawab, disiplin, kerja keras, percaya diri, berkemauan untuk selalu belajar, pantang berputus asa, dan memiliki visi ke depan.

Jika kita semua memiliki kekayaan mental, pasti kita akan survive dalam kehidupan yang makin kompetitif. Peluang kita untuk meraih cita-cita akan semakin besar. Dan kita bisa memandang masa depan kita dengan lebih optimistik.

Bukan tidak mustahil, berangkat dari kebangkitan mental diri kita masing-masing, maka kita telah ikut ambil bagian dalam membangkitkan kembali kejayaan negeri tercinta ini. Jadi jelas jawabnya, jika ingin berdiri tegak sama terhormatnya dengan bangsa lain, kita semua harus memulainya dari diri kita masing-masing.

Demikian dari saya
Andrie Wongso

Andrie Wongso
Kekuatan Keberanian Mengambil Risiko

Dalam perjalanan hidup Jenderal Sun Tzu dikisahkan bahwa betapa strategi perang terus untuk mencapai kemenangan itu bisa berubah detik demi detik, demi mengimbangi atau menganntisipasi perubahan strategi musuh. Strategi ini berpijak pada dasar pemikiran bahwa cara terbaik untuk menang perang adalah dengan menguasai kemampuan membaca jalan pikiran ahli strategi musuh. Dan barangsiapa mengetahui jalan pikir musuh dan mengetahui titik-titik kelemahannya, dipastiikan dia bisa memenangkan adu strategi tersebut.

Namun setiap strategi pasti mengandung risiko. Dan strategi peran Sun Tzu ditegaskan adanya prinsip mendasar yang mengatakan, "Kemenangan besar hanya bisa dilakukan orang yang berani ambil risiko besar". Prinsip ini menegaskan bahwa tanpa keberanian mengambil taktik berisiko besar, maka kemenangan besar sulit diraih. Inilah inti dari strategi perang Sun Tzu yang mensinergikan antara strategi perang yang cerdik dan matang dengan keberanian mengambil risiko besar demi kemenangan yang besar pula.

Dalam kehidupan non-kemiliteran pun seperti bidang manajemen, kewirausahaan, maupun kehidupan pribadi, kita mengenal prinsip strategi dan risiko semacam ini. Mungkin kita telah menyusun rencana dan menetapkan strategi untuk melakukan investasi, memulai bisnis baru, melakukan diversifikasi maupun ekspansi usaha. Ada target-target dan mimpi-mimpi besar dalam setiap tindakan tersebut. Ada peluang dan tantangan. Namun yang tidak boleh kita lupakan adalah faktor risiko yang sudah pasti ada dan melekat dalam setiap action kita. Ada risiko gagal, ada risiko berhasil. Itu pasti!

Contoh: mungkin berdasarkan perhitungan yang begitu matang, kita memiliki kemungkinan keberhasilan di atas 70%. Memang dalam strategi Sun Tzu kita diwajibkan untuk bisa memetakan keberhasilan lebih dulu. Memastikan kemenangan baru melakukan perang. Nah, jika rencana dan strategi telah dieksekusi sementara hasil yang didapat tidak sesuai perhitungan, itulah risiko sebuah action. Kita tidak mungkin berhenti bertindak hanya karena ingin menghilangkan sama sekali risiko kegagalan.

Seperti dalam kata-kata mutiara yang saya ciptakan, yang berbunyi; "Memang di dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti. Tetapi kita harus berani memastikan apa-apa yang ingin kita raih". Jadi dalam lapangan hidup apa pun, strategi itu penting. Tetapi keberanian mengambil risiko juga sangat penting. Ingat, strategi tanpa keberanian mengambil risiko tidak akan membawa kita ke tujuan apa pun.

7 KESALAHAN TERBESAR
DI AWAL KARIR MLM ANDA

Anda pasti sering mendengar betapa banyak kisah sukses di dunia MLM, dimana seorang yang asalnya betul-betul bangkrut kemudian dalam waktu yang sangat singkat dalam hitungan bulan tiba-tiba menjadi 'super star' dan menghasilkan sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta perbulan! Kemudian Anda didepan cermin melihat 'seorang' yang sudah tahunan menggeluti bisnis MLM dan status keuangan 'orang tersebut' tidak lebih baik dari sewaktu pertama memulainya. Ya, orang tersebut adalah Anda sendiri.

Kini Anda bertanya-tanya, apakah Anda bisa mempercayai kisah-kisah sukses Yang dulu membuat Anda tertarik dengan bisnis ini.

Kenyataannya adalah sederhana: kisah-kisah sukses tersebut bukan sekedar Legenda atau khayalan. Apabila Anda belum mencapainya hampir dapat dipastikan Anda telah melakukan 1 atau semuanya "7 Kesalahan Terbesar di Awal Karir MLM Anda."

OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut:

1.Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.

Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? Ya. Apakah cukup bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? tidak, tidak dan tidak! Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung dengan bisnis MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus puluhan juta perbulan tanpa bekerja keras. Hal tersebut sama sekali tidak benar. Para distributor sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga ratusan juta akan mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan system yang ada dan penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali.

Seorang teman yang kini bonusnya sudah mencapai ratusan juta perbulan
mengatakan: "Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat, tapi juga darah dan air-mata?" Katanya menggambarkan penderitaan yang bertubi-tubi diawal karir MLM-nya. "Sukses saya memang adalah suatu berkah, tapi bukan sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakannya dari dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya"

Jadi Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus Anda kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional adalah Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses dan Anda tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah menyediakansemua system: manajemen, produk, system bonus, dan training.

Meskipun ada system spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis, tapi itu bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem spillover hanya mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang menjamin Anda sukses. Saya yakin Tuhan setuju dengan pendapat saya.

2.Anda tidak memiliki target yang jelas!

Kenapa Anda bergabung dengan perusahaan MLM? Apa yang Anda inginkan? Berapa bonus yang Anda ingin hasilkan?

Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
- Ingin dapat uang
- Bonus yang besar
- Sebanyak-banyaknya.

Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan Anda hasilkan? Tidak banyak. Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus mempunyai target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis. Cukup masuk akal bukan? Anda harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan, 1-2 tahun yang akan datang dst. Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus tersebut: membeli BMW 325i baru warnah merah? Mengajak keluarga berwisata? Lalu kenapa 95% orang tidak
memiliki target yang jelas? Karena umumnya orang takut untuk membuat suatu target. "Bagaimana kalau tidak tercapai?" Begitu umumnya pikiran 95% orang. Itu sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan hidup mereka 95% orang tidak merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat mereka banggakan. Sekarang mari kita analisa: seandainya Anda mencanangkan suatu target dan memang tidak tercapai, apakah kesehatan Anda terganggu? Apakah orang-orang yang Anda cintai tiba-tiba meninggalkan Anda?

Herman, seorang distributor MLM yang bekerja sebagai pegawai lapangan disebuah perusahaan mainan mengatakan kepada semua temannya bahwa 3 bulan kemudian dia akan dapat membeli sebuah sedan baru. Bahkan dia memberikan deskripsi yang jelas
tentang warna, jenisnya dan harganya. Teman-teman mereka tertawa sewaktu
mendengarkan 'komitmen' tersebut. Dan mereka tertawa lebih terbahak-bahak sewaktu akhirnya Sonny barusan mendapatkan 'komitmennya' 3 bulan lewat 10 hari. "Ha..ha..ha..kamu terlambat kan mendapatkan mobil ini?" olok mereka. Dengan tersenyum, Sonny menjawab: "Memang saya terlambat hampir 10 hari dari target saya, tapi paling tidak sekarang saya punya mobil baru. Jauh lebih baik dari 3 bulan yang lalu saya harus naik bis ke tempat kerja. Bagaimana dengan kalian sendiri? Kalian memang tidak terlambat mencapai target apapun karena anda TIDAK memiliki target apapun?.
Sampaikan salam saya untuk kondektur bis yang biasa kita jumpai setiap pagi."

Kami yakin Anda pun akan mengatakan dan merasakan suatu kebanggaan apabila Anda adalah Herman.

Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang jelas apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda. Brian Tracy seorang konsultan pengembangan SDM terkemuka di dunia dalam bukunya "21 rahasia untuk menjadi Multi Milyader" mengatakan: "Rahasia pertama untuk menjadi multi-milyader adalah BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams)."

Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda miliki untuk sekarang menjadi 'happy'? Dengan kata lain, begitu Anda memulai bisnis MLM, Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?

3.Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai

Meski bisnis Triple-s hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda punya lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin brosur, hadiri pertemuan dll.

Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? Tentu saja tidak. Coba bandingkan dengan bisnis lainnya. Untuk memulai berjualan bakso saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli gerobak dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa mengembalikan modal tersebut?

Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan minimal Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari berjualan produk Triple-s. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda untuk mengerjakan bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan 1 tahun berikutnya.

4.Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru:

Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila ada yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk menemukannya sendiri. Seorang pakar pengembangan kepribadian ternama didunia Anthony Robbins mengatakan: "Buat apa susah-susah mencari jalan, karena sudah banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal yang sama mereka lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula."

Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai tingkat
kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana 'resep' dan strategi mereka hingga mencapai sukses.

5.Anda terjebak dalam "Management Trap"

Sebetulnya ada 2 macam "management trap" yang bisa menjadi penghambat utama bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya tergantung
pada Anda sendiri. Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori seorang distributor keBisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa distributor, Anda sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun Anda lakukan untuk
'memberikan servis' agar mereka tidak kecewa dan berhenti mengerjakan bisnis MLM Anda, mulai dari memberikan biaya operasional, downline, dll. Kita sering terpaku dengan kebiasaan mensponsori distributor baru dan memberikannya kepada distributor yang 'malas, diorganisasi kita dengan harapan mereka akan 'termotivasi' untuk menjadi aktif. Berapa kali atau berapa persentase keberhasilannya? Paling banyak 1 atau 2 %.

Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar.
Sering seorang Distributor memohon 'beri saya downline dong, biar semangat.' Seharusnya distributor tersebut memberikan ijazah dulu kepada anaknya biar giat sekolah? Atau, sering kita mendengar distributor merengek 'upline harus bantuin downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.' Ingat, tugas upline atau sponsor memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan bukan memberi downline, brosur uang pendaftaran, dll.

Seorang distributor sukses mempunyai kepribadian seorang leader dari awal, bukan setelah mendapat kucuran downline dari uplinenya. Bahkan semua distributor sukses dengan bonus ratusan juta per bulan memiliki suatu kesamaan: mereka menghormati jajaran sponsor dan upline mereka, tapi mereka tidak menggantungkan bisnis mereka kepada para sponsor tersebut. "Saya lebih berkonsentrasi membina organisasi saya, sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya." Ungkap Debra seorang ibu rumah tangga dengan bonus lebih dari Rp. 1 Milyar per bulan.

"Saya jarang ngobrol dengan upline, sebab sibuk dengan downline saya. Namun saya yakin upline saya tidak keberatan." Siapa yang keberatan punya downline dengan bonus bulanan Rp. 1 Milyar????

Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa Anda sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik di MLM yang mengatakan: "Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali." Artinya semua orang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya sebagian kecil yang betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.

Sebagian besar dari organisasi Anda akan terdiri dari konsumen partimer MLM mereka yang mengerjakan bisnis ini belum secara penuh, baik waktu maupun komitmen. Tapi tugas dan strategi Anda adalah membina mereka yang memiliki komitmen 100%, karena walaupun jumlah mereka sedikit, tapi merekalah yang akan membuat Anda "pensiun kaya". "Saya hanya bekerja dengan 5 top leader setiap bulan hanya mereka yang memberikan komitmen 100% pada bisnis ini," kata Stefanus, penghasil bonus bulanan $400,000+. "Untuk mendapatkan 5 top leader tersebut, biasanya saya harus sponsor lebih dari 50 orang dan sering bahkan saya harus meneliti hingga kedalaman jaringan saya, mereka tidak selalu di level pertama."

Management Trap berikutnya adalah anggapan bahwa kita MEMILIKI downline kita selamanya dan seutuhnya. Seringkali tanpa sepengetahuan kita beberapa anggota downline keanggotannya 'expired' atau kadaluwarsa. Kemudian beberapa saat kemudian distributor tersebut bergabung lagi dengan sponsor yang berbeda, maka 'mantan' upline atau sponsornya menjadi marah. Ingatlah bahwa MLM adalah bisnis 'sukarela' dalam arti kita tidak bisa memaksa seseorang untuk bekerja sesuai dengan kemauan kita. Ibaratnya kita telah cerai dengan pasangan kita, apakah kita akan marah kalau dia kencan dengan orang lain? Seharusnya kita justru harus
memberikan semangat agar distributor tersebut lebih sukses dengan jajaran
uplinenya yang baru.

Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus
mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang betul-betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada individual tersebut. Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi member baru untuk menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah perkembangan para leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu beramh-tamah untuk mempererat hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap para leaders mereka. Artinya, duplikasikan kepedulian Anda kepada seluruh organisasi Anda.

6.Anda tidak mempunyai komitmen.

Kita sering mendengar distributor MLM mengatakan: saya mengerjakan 3 perusahaan MLM dengan produk yang berbeda: food supplement, tas dan oli mobil karena saya punya pangsa pasar yang berbeda. Seharusnya distributor diatas membuka supermarket untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasarnya yang berbeda.

Kenapa distributor dengan lebih dari 1 MLM gagal di bisnis ini? Bisnis MLM
adalah bisnis duplikasi, jadi Anda akan menduplikasikan etika dan cara kerja
Anda kepada organisasi Anda- hal yang baik maupun hal yang buruk. Bayangkan, bila Anda mengerjakan MLM A dan MLM B, maka downline Anda dari MLM A akan mengerjakan MLM A dan MLM C. Kemudian downlinenya lagi akan mengerjakan MLM C dan MLM D. Maka akhirnya Anda tidak memiliki organisasi yang berjalan sesuai dengan sistem.

'Saya akan komit ke satu perusahaan kalau bonusnya sudah besar?." Begitu kira-kira alasan klasik distributor. Tapi pernahkah kita berpikir:'Bonus teman saya besar karena selama ini komit hanya ke satu perusahaan?'

Dari 100 penghasil terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline Magazine, tidak seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1 perusahaan.

Selain komitmen terhadap satu bisnis MLM, Anda juga perlu komitmen terhadap target Anda sendiri. Istilahnya: It's now or never!

Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakansatu
kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai target, kita akan kembali bersemangat.

Koreksi: Jangan memulai bisnis MLM di lebih dari 1 perusahaan karena Anda tidak akan fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia lakukan untuk mencapai semua target Anda? Kemudian jangan menyerah sebelum target tersebut tercapai.

7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri

Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau lebihtepat, apa saja yang harus Anda lakukan? Cukup sederhana:
a. Konsumsi produk-produk MLM Anda, jadilah "product of the products"
b. Lakukan promosi offline dengan memberikan presentasi yang optimal dan terus menerus untuk mensponsori distributor baru.
c. Lakukan promosi online untuk mensponsori distributor baru dan binalah secara online.
c. Lakukan training kepada organisasi Anda agar menduplikasikan ke-3 hal
tersebut diatas.

Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak distributor yang melakukannya? tanpa mempercayai dan mengkonsumsi sendiri produk MLM Anda, sangatlah sulit untuk membuat orang lain mengkonsumsinya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat, tidak semua distributor akan menghasilkan bonus yang besar di organisasi Anda.

Tapi selama mereka mempercayai dan mengkonsumsi produk, Anda akan terus mendapatkan bonus. Produk adalah "kunci utama" apakah Anda akhirnya akan bisa pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan seberapa besar "uang pensiun" Anda tersebut).

Seringkali distributor MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan presentasi, apalagi training. Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis MLM Anda. Bahkan pernah sewaktu menghadiri sebuah presentasi MLM, seorang distributor mengeluh bahwa presentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan tidak pernah berubah, jadi banyak distributor yang sudah bosan. Kami bertanya walaupun sudah sangat menduga
bagaimana perkembangan organisasi MLM distributor tersebut. Jawabannya: tidak berkembang sama sekali. Jelas bahwa distributor tersebut salah kaprah dalam menerima suatu presentasi yang ditujukan untuk CALON DISTRIBUTOR, bukan untuk distributor yang sudah aktif. Bagi seorang calon distributor, presentasi seperti apapun adalah BARU.

Harvey Connors, seorang senior bisnis MLM bahkan membuat system dimana distributornya memberikan presentasi yang sama selama bertahun-tahun. "Anda bahkan harus ikut tertawa saat mendengarkan lelucon yang sama. Puluhan kali. Ratusan kali," katanya. Hasilnya, bonus ratusan juta perbulan dan puluhan ribu organisasi yang berkebang terus.

Koreksi: kembalilah ke ilmu dasar MLM, yaitu, mengkonsumsi produk sendiri, sponsori member baru(terus-menerus), dan duplikasikan ke-2 hal tersebut kepada seluruh organisasi Anda. Memang tidak mudah untuk suksesdi MLM, tapi juga tidak serumit yang masyarakat umum perkirakan. Paling penting, kenalilah manfaat produk secara global dan bagaimana memberikan presentasi yang efektif.

Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan "kesalahan" klasik diatas? Anda sebaiknya menyadari dan mengakui kesalahan mana yang Andalakukan dan Anda DUPLIKASIKAN. Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah mengerjakan bisnis MLM
seperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting, jangan Anda pernah merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di masa lampau.

Anthony Robbins selalu mengatakan: "Sukses berasal dari tindakan benar, tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu kesalahan atau bad judgement." Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya.

salam sukses luar biasa

7 Artikel Untuk Anda

Copyright © 2015 OXY Drinking Water: MOTIVASI
Powered by Blogger - Template CaraSehat.Me